Ialah bersumber dari kehalusan perasaan
ketika bersentuhan dengan hal-hal yang mengusik hati nurani. Tangisannya bukan karena kelemahan tapi menunjukkan betapa halus dan lembutnya perasaan yang ia miliki. Wanita berfikir dengan hati dan merasa dengan fikirannya....air mata itu jugalah yang menyebabkan wanita itu akan menjadi lebih tabah dan kuat menghadapi cabaran yang mendatang...
Di sebalik kelembutan ada kekuatan,
Di sebalik keayuan tersemat sebuah
ketabahan...
Suatu ketika, ada seorang anak lelaki yang bertanya kepada ibunya.
"Ibu, mengapa ibu menangis?"
Ibunya menjawab, "Sebab ibu wanita."
Dia tidak mengerti, kata si anak lagi.
Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat.
"Nak, kamu memang tidak akan mengerti..."
Kemudian, anak itu bertanya kepada ayahnya.
"Ayah, mengapa ibu menangis?"
Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan."
Hanya itu jawapan yang dapat diberikan oleh ayahnya.
Lama kemudian, si anak itu menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis. Pada suatu malam, ia bermimpi dan mendapat petunjuk daripada TUHAN mengapa wanita mudah sekali menangis.
Saat TUHAN menciptakan wanita, Dia membuat menjadi sangat penting.
Allah ciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya. Walaupun, bahu itu cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tidur.
TUHAN berikan wanita kekuatan untuk melahirkan zuriat dari rahimnya. Dan sering kali pula menerima cerca daripada anaknya sendiri.
TUHAN berikan ketabahan yang membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah di saat semua orang berputus asa.
Wanita TUHAN berikan kesabaran, untuk merawat keluarganya walau letih, sakit, lelah dan tanpa berkeluh-kesah.
TUHAN berikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya, dalam situasi apa pun. Biarpun anak-anaknya kerap melukai perasaan dan hatinya.
Perasaan ini memberikan kehangatan kepada anak-anaknya yang ingin tidur. Sentuhan lembutnya memberi keselesaan dan ketenangan.
Dia berikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa kegentiran dan menjadi pelindung baginya. Bukankah tulang rusuk suami yang melindungi setiap hati dan jantung wanita?
TUHAN kurniakan kepadanya kebijaksanaan untuk membolehkan wanita menilai tentang peranan kepada suaminya.Seringkali pula kebijaksanaan itu menguji kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap saling melengkapi dan menyayangi.
Dan akhirnya, TUHAN berikannya airmata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus TUHAN berikan kepada wanita, agar dapat digunakan di mana ia inginkan.